Rabu, 01 Maret 2017

Fakta SBMPTN Yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui..!!!

Ada sedikit info tentang SBMPTN dan cara penilaian SBMPTN. PERHATIAN, info ini untuk tahun sebelumnya. Tetapi beberapa infonya sangat penting dan masih diperlukan untuk tahun ini. SILAHKAN DIBACA>...!!!

Check it out :

SBMPTN merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan secara serentak. SBMPTN tetap dilaksanakan dalam semangat untuk memperluas akses masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat masuk ke perguruan tinggi negeri. Untuk menjamin kredibilitas seleksi, Panitia SBMPTN berupaya keras untuk meningkatkan mutu pelaksanaannya. Salah satu bentuk perbaikan dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan SBMPTN adalah diterapkannya sistem pendaftaran secara online untuk pertama kalinya.



Jenis tes SBMPTN terdiri dari :
  1. Tes Potensi Akademik (TPA)
  2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :

Adapun materi / mata pelajaran SBMPTN yaitu
  1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
  2. Tes Bidang Studi IPA/SAINTEK terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
  3. Tes Bidang Studi IPS?SOShUM terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

Pembobotan Hasil Ujian

Program Studi yang tidak mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut :

* 1. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
* 2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%

Program Studi yang mengadakan uji keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:

* 1. TPA & TBSP : 60%
* 2. Uji Keterampilan : 40%


Penilaian Hasil Ujian

Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :

* 1. Jawaban BENAR : + 4
* 2. Jawaban SALAH : – 1
* 3. Tidak Menjawab : 0

Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.

1. Ujian Keterampilan dilakukan pada Tanggal yang telah di tetapkan
2. Bagi penyandang tuna netra yang ingin mengikuti seleksi ini dapat dipandu petugas khusus.
3. Bagi peserta seleksi yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan khusus.
4. Biaya mengikuti keterampilan khusus dibayarkan kepada PTN pilihan yang melaksanakan ujian dan ditanggung sendiri oleh peserta.
5. Peserta yang memilih 2 (dua) Program Studi Kesenian/Keolahragaan/ PGSD/PGMI diwajibkan mengikuti uji keterampilan di kedua program studi tersebut.
6. Hasil ujian keterampilan khusus digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan ujian.



Berikut ini adalah materi ujian untuk SBMPTN 

1. Test Potensi Akademik (TPA) : bobot penilaian 30 persen
  • TPA berfungsi menilai tiga kemampuan calon mahasiswa, yaitu kemampuan komunikasi, analisis, dan berhitung.
  • TPA merupakan indikator panilaian intelegensia alamiah peserta,
  • TPA untuk menjaring siswa yang betul-betul memiliki kemampuan yang komprehensif.
  • Bentuk TPA : berupa tes kemampuan berpikir secara logisdan berbeda dari psikotes yang biasanya ditangangi khusus oleh seorang psikolog
  • Tes ini juga berguna sebagai indikator penilaian yang bebas dari kontaminasi bimbingan belajar sebab kebanyakan siswa yang lulus dan bisa mengerjakan soal tes hanya karena hafal rumus yang diperoleh saat mengikuti bimbingan belajar saja dan bukan munrni kemampuan berpikir sendiri.
  • TPA juga bertujuan untuk menekan angka drop out (DO) sebab tes ini akan memberikan penilaian dan menimbang cocok-tidaknya siswa yang bersangkutan diterima di jurusan yang ia pilih. Alasannya, banyak kasus siswa yang diterima masuk PTN tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena faktor ketidakcocokan dengan jurusan yang dipilih.
2. Tes Potensi Bidang Studi Prediktif (TPBSP) : bobot penilaian 70 persen

Terdiri atas:

Kemampuan Dasar – 90 menit

    Matematika Dasar : 25 soal
    Bahasa Indonesia : 25 soal
    Bahasa Inggris. : 25 soal
Prakiraan rata-rata kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,2 menit = 72 detik

Kemampuan IPA – 90 menit

    Matematika IPA : 15 soal
    Biologi : 15 soal
    Kimia : 15 soal
    Fisika. : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik

Kemampuan IPS – 90 menit

    Sejarah : 15 soal
    Geografi : 15 soal
    Ekonomi : 15 soal
    Sosiologi (mapel baru tahun2009) : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik


Penilaian hasil ujian

1.Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :

    jawaban benar = + 4
    jawaban salah = -1
    tidak menjawab = 0

2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.


Fakta tentang sistem penilaian SBMPTN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mulai tahun 2009 lalu memberlakukan sistem penilaian baru dalam menyeleksi peserta yang akan masuk berupa sistem persentil. Sistem penilaian ini sangat berbeda dari sistem penilaian pada SBMPTN tahun-tahun sebelumnya yang mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total atau biasa disebut dengan nilai mentah.



Jika masih sama dengan tahun lalu maka penilaian SBMPTN 2014 akan dilakukan per mata pelajaran yang diujikan secara terpisah. Dari penilaian secara terpisah tersebut nantinya akan diberikan rangking dan peserta yang rangking rata-ratanya besar di semua mata pelajaran yang diujikan berpeluang besar lolos. Sedangkan dalam penilaian sebelumnya, peserta yang hanya mahir dalam salah satu mata pelajaran masih memiliki kemungkinan lolos tes masuk.

Tujuan dari pemberlakukan sistem persentil adalah untuk menjaring para peserta SBMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Sebelumnya, banyak kasus peserta yang lolos dan diterima oleh satu jurusan di PTN justru tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai dengan jurusan yang dipilih.



Sumber : Panitia SNMPTN dan biologimediacentre.com
Oleh : Ardhi Sukses
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews